BREAKING NEWS

Kemenag Kuningan Bantah Tuduhan Insentif Guru Honorer 2 Tahun Tidak Cair

H. Ahmad Handiman Romdony

WARTAKUNINGAN.COM - Tuduhan dana insentif guru honorer madrasah tidak kunjung dicairkan selama 2 tahun, dibantah oleh Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, H. Ahmad Handiman Romdony.

Romdony menegaskan, bahwa anggaran insentif guru honorer madrasah ada di Dipa Kemenag RI, bukan di Dipa Kemenag Kuningan. Pendanaan bersumber dari sistem. Yaitu Simpatika, atau Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian Agama.

"Dari Simpatika ini, memang ada suatu kelemahan, kita tidak bisa mengetahui jumlah dari guru honorer, yang mendapat insentif. Juga kita tidak bisa mengetahui siapa guru-guru honorer tersebut, yang sudah cair insentifnya atau belum sebab adanya sistem ini, langsung ke akun masing-masing guru honorer. Hanya bisa diketahui oleh guru-guru honorer," terang Romdony, didampingi oleh Kasi Pendidikan Madrasah H. Atep Baharudin dan Operator Simpatika Kemenag Kuningan, Fahri, di kantornya, pada Jumat (22/11/2024), kepada WartaKuningan.com.

Pencairan insentif ini juga sudah diingatkan Romdony tidak melalui Kemenag Kuningan, tetapi langsung melalui Kemenag RI ke seluruh akun rekening guru honorer masing-masing. Data penerima insentif, diambil dari Simpatika, yang bersifat Nasional.

"Prosesnya, guru honorer ini sendiri yang input data ke Simpatika, Kemenag Kuningan hanya menyetujui. Sejauh ini, sudah ada 1.299 data guru-guru honorer yang disetujui oleh kita, masuk ke Simpatika," sebut Romdony.

Terkait tuduhan Ketua PB PGMNI Kuningan, Heri Purnama, bahwa 2 tahun insentif guru honorer belum kunjung dicairkan, ia justru bingung. Sebab selama itu. Ia sama sekali tidak menerima keluhan itu. "Sudah cair. Mungkin cairnya itu tidak serentak, atau bertahap, bisa jadi. Tapi di Kuningan kalau sampai 2 tahun tidak kunjung cair, itu tidak ada," jelas dia.
Posting Komentar