Petani Kuningan Perlu Perluas Pemasaran, Manfaatkan Teknologi!
Font Terkecil
Font Terbesar
WARTAKUNINGAN.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Cirebon tengah menggelar Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Hasil Pertanian (Urban Farming). Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas petani dan pelaku usaha agrobisnis dalam pemasaran produk hasil pertanian secara lebih efektif dan memiliki berdaya saing.
Acara ini sendiri digelar di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama di UPTD Diskatan Jalaksana dan lokasi kedua di UPTD Diskatan Cipicung. Pelatihan Urban Farming ini dilaksanakan di 10 UPTD/BPP Pertanian yang meliputi berbagai 20 Kecamatan dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang. Penyelenggaraan pelatihan selama 5 hari sejak hari Selasa hingga Sabtu, pada (03-07/12/2024) dimana setiap harinya dilaksanakan di 2 UPTD/BPP.
Dalam kesempatan itu, Kepala Diskatan, yaitu Dr. Wahyu Hiayat menyampaikan suatu materi tentang Strategi Pemasaran Produk Hasil Pertanian, yang menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha dalam sektor agribisnis. Ia menjelaskan berbagai strategi pemasaran modern, termasuk juga pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar.
"Dengan pengolahan yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, produk-produk ini akan dapat memberikan nilai tambah bagi para petani serta mendukung ketahanan pangan daerah, seperti dalam pengendalian inflasi," jelasnya.
Kadis Wahyu menggarisbawahi perlunya diversifikasi produk untuk memperluas jangkauan pasar, seperti memanfaatkan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi, seperti makanan kemasan atau produk herbal.
"Dengan menerapkan strategi penting ini ke dalam produk-produk yang akan di pasarkan. Seperti membangun produk brand pertanian, misalnya penamaan produk yang unik dan mudah diingat dan dapat meningkatkan penjualan. Kemudian menerapkan harga yang kompetitif, meningkatkan kualitas kemasan. Kemudian kita juga harus bisa mengukur efektifitas strategi pemasaran, memahami target pasar serta juga melakukan evaluasi dan perbaikan strategi terhadap yang telah digunakan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wahyu mengungkapkan, Kabupaten Kuningan ini sendiri memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan kemampuan untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi melalui inovasi teknologi dan strategi pemasaran yang efektif.
Selain itu juga, ia menjelaskan pentingnya penguatan dalam pemasaran digital, bagaimana menggunakan platform digital dan e-commerce yang dapat menjadi salah satu solusi untuk memperluas jangkauan pasar. terutama bagi UMKM yang ada di sektor pertanian.
Pelatihan tersebut ditujukan untuk mewujudkan Urban Farming/Pertanian Perkotaan. Wahyu menuturkan banyak sekali manfaat yang didapatkan dari Urban Farming ini.
"Urban Farming selain dapat mengendalikan inflasi, juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga dan mengurangi risiko kekurangan pangan. Urban Farming ini dapat menghidupkan kembali lingkungan, menciptakan lahan hijau, serta mengurangi panas dan polusi udara. Lingkungan menjadi asri, sejuk, bersih, dan indah. Jadi secara ekonomi dan ekologi dapat tercapai semua," pesannya.
Di akhir paparan, Kadis Katan berharap, pelatihan ini menjadi suatu langkah strategis dalam pengembangan di sektor pertanian Kabupaten Kuningan menuju pertanian yang berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing tinggi.