Strategi Branding Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Hasil Pertanian di Kuningan
Font Terkecil
Font Terbesar
WARTAKUNINGAN.COM - Branding produk adalah kunci sukses dalam pemasaran. Hal itulah yang ditekankan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., saat sedang menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Hasil Pertanian (Urban Farming) yang digelar sebagai hasil dari kerjasama antar Diskatan dan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, pada Jumat (06/12/2024).
Pelatihan ini sendiri berlangsung di dua lokasi dalam satu hari di UPTD Diskatan Ciawigebang dan Cidahu. Pelatihan tersebut mengusung tema "Strategi Pemasaran Produk Pertanian". Dalam kesempatan itu, Wahyu Hidayah menekankan bahwa di era persaingan pasar yang semakin ketat ini, karenanya petani dan pelaku usaha pertanian perlu memahami konsep branding untuk meningkatkan nilai jual pada produk.
"Branding bukan hanya soal kemasan, tetapi bagaimana produk kita bisa dikenal, dipercaya, dan diminati oleh para konsumen. Dengan strategi branding yang tepat, produk hasil urban farming dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar lokal maupun nasional," ujarnya.
Dr. Wahyu juga memberikan beberapa langkah-langkah praktis dalam membangun branding yang kuat, antara lain mengidentifikasi keunikan produk dengan menonjolkan suatu ciri khas ata keunggulan dari produk yang tidak dimiliki oleh para kompetitor, kemudian membangun cerita produk yaitu menyampaikan cerita yang menggugah tentang proses produksi, nilai lokalitas atau manfaat produk kepada para konsumen.
"Tidak hanya itu saja, kita juga harus pandai untuk memanfaatkan platform digital, menggunakan media sosial dan e-commerce sebagai sarana promosi yang efektif dan terjangkau," tuturnya.
Di akhir paparan ia juga berharap kerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Cirebon dalam pelatihan ini dapat memberikan wawasan kepada peserta tentang akses pasar dan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
"Sektor pertanian, khususnya urban farming, memiliki potensi yang besar untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola secara profesional. Kami berharap dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para peserta ibu-ibu dalam Kelompok Wanita Tani (KWT), khususnya dalam pengembangan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki identitas yang kuat di pasar," pungkasnya.